Sabtu, 01 November 2014

Bahan Ajar  1
 Konsep Tes, Pengukuran dan Evaluasi
Tujuan : Mahasiswa dapat membedakan konsep tes,pengukuran dan evaluasi
Uraian Materi Pembelajaran :
  1. Evaluasi
Dalam arti luas, evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang  diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Purwanto, 1995). Sesuai dengan pengertian tersebut,  kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data. Kemudian berdasarkan data atau informasi  tersebut  dibuat suatu keputusan. Sebagai contoh, berdasarkan informasi  yang diperioleh dari hasil tes atau ulangan, seorang guru membuat keputusan tentang siswa  apakah lulus atau tidak lulus dalam mata pelajaran tertentu ;  apakah siswa tersebut akan diberikan program remedial atau tidak ?
Evaluasi atau penilaian dapat pula diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek (Sudjana,1992). Dalam konteks pembelajaran, yang menjadi objek penilaiannya adalah hasil belajar dan  proses pembelajaran.Dengan demikian ditinjau dari objeknya ada dua macam penilaian, yaitu penilaian hasil belajar dan penilaian proses pembelajaran.Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu, sedangkan penilaian proses pembelajaran adalah proses pemberian  nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam hubungan dengan evaluasi hasil belajar,  Gronlund (1986) merumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut : “Evaluation....a systematic process of determining the extent to wich instructional objectives are achieved by pupils”. Dengan  kata lain, evaluasi merupakan   suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa. Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan  perilaku yang diharapkan dimiliki siswa setelah terjadi proses pembelajaran. Perilaku siswa  sebagai hasil belajar  mencakup ranah  kognitif, afektif, dan psikomotor. Karena itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan pembelajaran  yang berisi rumusan kompetensi  atau kemampuan  yang diharapkan  dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian.
Dari rumusan-rumusan tersebut di atas sedikitnya ada tida aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami  evaluasi pembelajaran.
1)      Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.
2)      Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data  yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam kegiatan pembelajaran , data yang dimaksud mungkin berupa hasil tes atau ulangan,  nilai  tugas atau  pekerjaan rumah. Berdasarkan data itulah selanjutnya diambil suatu keputusan sesuai dengan  tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan.
3)      Setiap kegiatan evaluasi-khususnya evaluasi pembelajaran,  tidak dapat dilepaskan dari tujuan pembelajaran  yang hendak dicapai. Tanpa menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan terlebih dahulu, tidak mungkin menilai sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa.
    Selain istilah evaluasi, dikenal pula assessment, appraisal  yang sering dianggap sama atau dipertukarkan penggunaannya.  Menurut Stock (dalam Dahlan dkk, 2007:1.9) terdapat perbedaan pengertian antara assessment, appraisal, dan evaluation,  sebagai berikut.
1)      Assessment biasanya dihubungkan dengan kemampuan seseorang, seperti kecerdasannya, keterampilannya, kecepatannya, ketepatannya dan lain sebagainya yang terkait dengan pekerjaan atau tugasnya. Untuk membedakan tingkatan masing-masing kemampuan biasanya dinyatakan dalam angka atau huruf  75% atau B. Dengan kata lain, angka yang tertulis pada lembar jawaban peserta didik atau dalam Buku Raport adalah hasil assessment.
2)      Appraisal merupakan pernyataan tentang sesuatu yang tidak dapat dinyatakan dengan angka atau huruf karena di dalamnya terdapat unsur pertimbangan (judgment) yang sangat terbatas. Dengan masuknya pertimbangan yang terbatas ini, maka assessment dan appraisal oleh beberapa ahli dianggap sama saja.
3)      Penilaian (evaluation) suatu proses di mana informasi dan pertimbangan diolah untuk membuat suatu keputusan untuk kebijaksanaan yang akan datang. Dengan kata lain, penilaian memerlukan hasil assessment dan appraisal dalam ruang lingkup yang lebih luas.

2. Pengukuran
 Secara umum dapat didefinsikan  bahwa pengukuran adalah suatu proses pemberian angka pada sesuatu atau seseorang berdasarkan aturan­ aturan tertentu.    Pengukuran hanya menghasilkan  angka-angka tentang sesuatu berdasarkan kriteria tertentu, dan  tidak menghasilkan  nilai atau baik-buruknya sesuatu. Namun,  hasil pengukuran dapat dipakai untuk membuat penilaian atau evaluasi.
Sejalan  dengan konsep di atas, Lord dan Novick (dalam Silverius, 1991) ) mendefinisikan pengukuran sebagai berikut.
"A procedure for assigning numbers (usually called scores) to a specified attribute or characteristic of persons in such a manner as to maintain the real world relationships among the persons with regard to the attribute being measured."
Suatu prosedur untuk memberikan angka (biasanya disebut skor) kepada suatu sifat atau karakteristik tertentu seseorang sedemikian sehingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang dengan orang lain sehubungan dengan sifat yang diukur itu.
Sebagai contoh,  apabila Ani  lebih pandai dari Badu  dalam mata pelajaran Ekonomi . maka skor hasil tes   yang diperoleh  harus menunjukkan bahwa Ani lebih pandai dari Badu, misalnya  skor Ani (90)   lebih tinggi dari skor  Badu (40) 
3.Tes
 Tes hasil belajar merupakan  serangkai­an pertanyaan yang harus dijawab atau tugas yang harus dikerjakan oleh siswa yang hasilnya dipakai untuk mengukur kompetensi yang telah dimiliki siswa. Mehrens dan-Lehmann (dalam Silverius, 1991) mengatakan bahwa tes berkaitan dengan penyajian serangkaian pertanyaan baku yang harus dijawab peserta tes.  Dari hasil jawaban seseorang atas pertanyaan-pertanyaan tersebut diperoleh suatu ukuran  mengenai karakteristik orang tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar